Salah satu genre yang saya sukai adalah novel. Apakah itu teenlit yg isinya cerita cinta monyet atau metropop dengan ceritanya yang lebih kompleks, bahkan fantasi yang bisa membuat pembacanya lupa dengan realita dunia yang ada. Pokoknya segala macam novel bisa saya lahap (emang makanan...).
Kebiasaan membaca saya dimulai sejak kecil. Waktu itu sekitar jaman2 TK, saya sering dibelikan mama saya kisah2 teladan terbitannya Mizan Press edisi Mio (Mio itu edisi bacaan khusus anak2, yang gambar tokohnya kucing kartun). Isinya smacam dongeng2 teladan islami. Buku pertama yang saya miliki waktu itu judulnya "Abu Fuhaid Pejuang Gigih". Karena waktu itu saya belum lancar membaca, biasanya saya baca pelan2 bersama mama saya sebelum tidur. Tapi lama kelamaan, yang ada malah ketagihan (yang kasian tuh mama saya... gag tidur2 gara2 anaknya belum bisa baca #maaf ya ma...)
(buku pertama_harganya masih Rp 3.500,- lo waktu itu)
Semakin lama, jenis buku yang saya baca pun beragam. Cerita inspirasi, biografi, novel, bahkan komik saya baca. Yang jelas buku itu berisi tentang cerita baik fiksi atau nonfiksi saya suka. Dari harry potter nya J.K rowling, laskar pelangi nya andrea hirata, ranah 3 warnanya anwar fuadi sampek komik si kucing Doraemon. Walaupun saya suka membaca, anehnya saya paling males kalau disuruh baca buku pelajaran. Saya inget dulu pas jaman smp, kalau saya sudah penasaran sama suatu cerita novel saya nggak bisa berhenti membaca. Pokoknya harus dibaca sampai tamat. Gak peduli mau besoknya ada ulangan atau sampek gak tidur semalaman.
(di salah satu sudut di rak buku saya ^_^)
Mama saya pernah bilang ke saya, seharusnya di umur saya yang semakin bertambah ini bacaan yang saya baca bukan lagi novel apalagi komik. Harusnya bacaan yang lebih berbobot seperti buku2 agama (hadeww... kalau yang satu ini saya masih gak sanggup). Pernah saya mencoba membaca buku2 milik mama saya. Yang ada saya jadi pusing dan ujung2nya malah ketiduran.
Saya teringat ketika jaman2 sma dulu. Seorang teman mengirimi saya sebuah foto di facebook, ternyata isinya foto saya ketika asyik baca novel di kelas saat pelajaran (kenakalan remaja sma.... hehehe). Ketika saya melihat kembali foto itu, saya seperti bernostalgia. Kalau jaman sma dulu, dalam satu hari saya sanggup menghabiskan 3 novel sekaligus (tapi kalau buku pelajaran kok gak bisa ya... #heran). Biasanya saya dan teman saya setiap jam istirahat berlangsung pergi ke perpustakaan sekolah. Apalagi kalau bukan untuk pinjem novel. Saya dan teman saya pinjam buku tapi besoknya kita tukeran buku kalau udah selesai baca bukunya. Jadi saling pinjam meminjam... Maklum, aturan perpustakaan sekolah waktu itu membolehkan siswanya dalam satu minggu hanya boleh meminjam buku pada saat hari2 tertentu saja (kalau saya dulu hanya setiap hari selasa, kamis, jum`at). Alhasil karena keseringan pinjem, petugas perpusnya mungkin sampe` bosen bin nyesek kali ya kalau ngelihat saya. Suatu hari, saya dan teman saya itu di panggil petugas tersebut, beliau mengatakan saya dan teman saya termasuk salah satu siswa yang paling banyak meminjam buku (That`s awesome... pdhal yang dipinjem buku2 roman picisan doang).
Saya teringat ketika jaman2 sma dulu. Seorang teman mengirimi saya sebuah foto di facebook, ternyata isinya foto saya ketika asyik baca novel di kelas saat pelajaran (kenakalan remaja sma.... hehehe). Ketika saya melihat kembali foto itu, saya seperti bernostalgia. Kalau jaman sma dulu, dalam satu hari saya sanggup menghabiskan 3 novel sekaligus (tapi kalau buku pelajaran kok gak bisa ya... #heran). Biasanya saya dan teman saya setiap jam istirahat berlangsung pergi ke perpustakaan sekolah. Apalagi kalau bukan untuk pinjem novel. Saya dan teman saya pinjam buku tapi besoknya kita tukeran buku kalau udah selesai baca bukunya. Jadi saling pinjam meminjam... Maklum, aturan perpustakaan sekolah waktu itu membolehkan siswanya dalam satu minggu hanya boleh meminjam buku pada saat hari2 tertentu saja (kalau saya dulu hanya setiap hari selasa, kamis, jum`at). Alhasil karena keseringan pinjem, petugas perpusnya mungkin sampe` bosen bin nyesek kali ya kalau ngelihat saya. Suatu hari, saya dan teman saya itu di panggil petugas tersebut, beliau mengatakan saya dan teman saya termasuk salah satu siswa yang paling banyak meminjam buku (That`s awesome... pdhal yang dipinjem buku2 roman picisan doang).
(jadi malu kalau inget suka baca novel di kelas... :p)
Menurut saya kutu buku bukan seseorang yang idientik dengan kuper, berkacamata tebal, kuno, atau apalah yang biasanya digambar di sinetron2 remaja kebanyakan. Seorang kutu buku adalah seseorang yang memiliki wawasan luas. Bukan hanya dibidang pengetahuan, tapi juga sosial, agama, atau mungkin fashion. Salah kalau menganggap kalau kutu buku itu kuno. Justru orang yang tidak banyak membaca itu yang disebut kuno. Walaupun untuk membaca berbagai macam genre itu butuh proses. Mungkin pada awalnya tertarik hanya pada komik saja tapi lama kelamaan seseorang akan meng-upgrade dirinya untuk level bacaan yang lebih tinggi. So,, I`m proud to be a book worm :)
Komentar
Posting Komentar