Langsung ke konten utama

Bukan Cuma Mama



Saya sedang menulis postingan ini sehabis hujan turun. Teringat kalau saya juga belum makan malam. Ah... pikiran saya melayang-layang jauh menuju rumah. Kalau jam segini pasti keluarga dirumah sedang makan bersama sambil nonton tv, adik-adik saya pasti dengan setia menonton acara kartun spongebob yang heran adalah kenapa mereka mau menonton makhluk kotak kuning yang tidak jelas itu berulang-ulang. Setelah itu, pasti mereka bergegas sholat maghrib/isya` berjamaah yang dilanjutkan dengan mengaji.

Hmmm.... keadaan itu nampak kontras sekali. Malam-malam begini dengan hawa yang dingin karena Malang sehabis diguyur hujan, saya baru saja pulang kuliah. Setelah sampai bukannya disambut dengan makan malam yang telah siap diatas meja, ataupun secangkir teh hangat yang dapat menghangatkan tubuh, yang ada hanyalah saya yang tersadar kalau saya sangat kelaparan. What a pity I`m....

Kalau sudah seperti ini, buru-buru harus mereset otak saya lagi. Mengingatkan kalau sekarang saya bukan anak kecil lagi yang selalu dalam pantauan orangtua, tapi harus menjadi seseorang yang mandiri. Terkadang kasih sayang keluarga justru lebih berarti saat kita jauh dari mereka.

Kebanyakan orang membicarakan kasih sayang seorang ibu, atau mungkin juga banyak lagu-lagu yang kita temui saat ini bercerita tentang bunda. Sejenak saya berpikir, lalu kemanakah para ayah? Apa mereka hilang begitu saja, seolah jasa-jasa mereka dilupakan. Teringat sosok ayah dirumah, walaupun terkadang beliau tampak dari luar menyeramkan tapi saya tau beliau sebenarnya yang paling menyayangi keluarga. Tersadar, sejak saya kuliah banyak perhatian beliau yang ditunjukkannya yang kalau boleh dibilang lebih dari mama.

Ayah saya kini tentunya tidak muda lagi, nampak garis-garis di wajahnya yang menambah kesan tua. Tapi anehnya saya tidak tau berapa umur beliau, karena sampai sekarang saya tidak pernah ingat kapan ulangtahunnya. Ya ampun durhaka sekali saya ini.... Sejak kuliah, terkadang dalam seminggu beliau selalu menelepon beberapa kali, walau hanya sekedar menanyakan keadaan saya bagaimana, sudah makan atau belum, kadang-kadang menanyakan kapan pulang ke Pandaan. Biasanya saya hanya menjawab sekedarnya saja. Padahal jarang sekali saya menelpon, seminggu sekali kalaupun ingat atau bahan tidak pernah . Terlalu sibuk dengan urusan kampus. Aihh.... semakin merasa berdosa saja. Frekuensi beliau menelpon bahkan lebih sering dibanding mama. Aneh ya, yang suka cerewet atau perhatian kan seharusnya para kaum ibu.

Banyak dari kita yang semakin beranjak dewasa melupakan sosok keluarga. Saya juga sadar, terkadang hal itulah yang kadang melanda diri saya. Hormon "remaja"yang mempengaruhi otak terkadang membuat kita menjadi asyik sendiri di dunia kita .Padahal kalau dipikir-pikir yang membawa kita sampai menjadi seseorang seperti ini tidak lain adalah keluarga khususnya orangtua.

Ketika mengingat semua itu, saya langsung introspeksi diri. Apa yang sudah bisa saya lakukan untuk mereka?. Tapi yang ada saya belum bisa memberikan apa-apa. Dua tahun lalu ketika saya tidak lolos SNMPTN, ayah bukannya memarahi saya. Beliau malah tersenyum dan mengatakan "kapan pendaftaran Unmuh?". Padahal saya sendiri sudah patah semangat rasanya, pengen nangis, pengen marah, malu rasanya... sudah daftar dimana-mana tapi kok belum keterima di PTN. Waktu itu ayah juga yang selalu setia mengantarkan saya ujian masuk dimana-mana. Mengingat waktu beliau yang lebih fleksibel dibandingkan mama yang PNS. Trenyuh rasanya, begitu banyak yang dilakukan oleh orangtua khususnya ayah tapi saya tidak bisa memberikan apa-apa, tidak bisa membanggakan beliau, tidak bisa mempersembahkan sesuatu walaupun sekedar dibidang akademis saja. Coba deh bayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan, waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk semua itu.

Untuk merubah semua itu, saya bertekad disemester ini Kalau tidak ada acara atau kepentingan di kampus paling tidak dalam dua minggu sekali saya pulkam. Saya hanya berpikir, selama orangtua masih lengkap masih ada, jarak ke rumah tidak terlalu jauh alangkah durhaka sekali kalau tidak pernah pulang. Bismillahirrohmanirrohim.... semoga saya belum terlambat untuk semua itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Go Pandaan!!

Yups.. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan ke kota asal saya PANDAAN Tepatnya hari sabtu kemarin, setelah mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) terakhir di kampus. Saya langsung bergegas untuk pulkam. Mengingat sudah sekitar satu bulan, saya belum sempet pulang ke kota Pandaan tercinta. Jadi rasanya semangat banget buat pulkam kali ini. Walaupun besoknya saya harus tetap kembali ke Malang untuk kembali berktivitas kuliah seperti biasanya buat hari seninnya.  Terkadang cuma sehari pulang, namun tidak menyurutkan semangat saya. Dari semester 2 kemarin, saya sudah mulai terbiasa. Kalau jadwal perkuliahan mahasiswa pada umumnya mulai dari hari senin sampai dengan hari jum`at. Lain halnya dengan saya, kuliah mulai dari senin hingga hari sabtu belum lagi hari minggu harus mengikuti kuliah ahad pagi. Rasa-rasanya hampir jarang saya menyempatkan untuk dapat pulkam. Padahal jarak Malang-Pandaan bisa dibilang tidak terlalu jauh. Kalau naik bis, hanya meme...

#Ramadhan Part 3 "Mudik Oh Mudik..."

Nggak terasa udh tinggal 2 hari lg lebaran... H-2 bro,,, Tapi sebenernya terasa sih. Hehehehe... Nggak di tv, nggak di radio, sampek di infotainment sekalipun beritanya arus mudik muluuu. Bosen dengernya, kalau nggak isinya arus mudik macet karena ada pasar tumpah atau syahrini yg lagi ngerayain ultahnya. Weiitss.. nggak nyambung ding. Pokoknya bikin ilfill aje, maklum selama 19 tahun ni, saya NGGAK PERNAH MUDIK sekalipun!! Kalau ditanyain udah mudik belom?? Mau mudik kemana?? Mau mudik pake` apa?? pake` mobil pribadi, bis, kereta api, apa truk gandeng??? Ya amplop.... demi kangen band yang lagunya judulnya "yolanda" plus lirik lagunya yang gak nguatin itu "kamu dimana?? dengan siapa?? semalam berbuat apa????". Jawabannya adalah no comment.  Persis Desy Ratnasari kalau lagi ditanyain infotaiment tapi versi ancurnya. hehehehe :p FYI aja... kenapa saya nggak pernah mudik?? Ya karena emang kampung halaman saya disini di PANDAAN. Itu kalau d...

Adiaroz, Aydan, dan Kakek Bodo

Bingung mo kasih judul postingan apa, jadinya ini deh. hehe.. Tiga hari yang lalu waktu saya ada di malang, ada sms masuk ke nokia saya. Ternyata dari dulur saya satu ini, Nadya... Kapan pulang dulur bsk main krmh yuks t ajak renang ke TK selesai ank2nya pulang. Tempatnya bagus lho ;-) Tak lama kemudian jari-jari saya sibuk menyentuh layar buat balas sms singkat ini Ya insyaallah ntar sore... Ayo dulen.. Tp aq gk ad motor :( Tak jemputkah dulur, pandaan aman kan gada operasi? Wuih.... baik banget dulur saya yang satu ini. Singkat cerita saya setuju. Akhirnya sore itu saya pulang dari Malang ke Pandaan, walaupun ditengah jalan ditemani oleh cuaca yang tidak bersahabat, hujan... Esok harinya jam setengah 8 pagi saya sudah bersiap-siap berangkat, maklum ke perempatan Kasri Pandaan nebeng sama ayah berangkat kerja lagian kalau siang-siang takutnya ntar hujan. Sambil mengecek isi tas, saya cuma membawa dompet, hp, dan nggak lupa kamera buat ntar narsis bareng. heh...